Bupati Malinau sharing bersama para pelajar terkait pembelajaran via online

WIRAnews.com, Malinau – Bupati Malinau Wempi W Mawa didampingi Wakil Bupati Malinau Jakaria dan Kepala Dinas Pendidikan Fureng Elisa Mou, di ruang kerja Bupati Malinau secara virtual , Senin (9/8/2021) pagi.
Usai mendengarkan aspirasi dari pelajar, guru dan komite sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh atau secara daring di tengah pandemi Covid-19 ini.
Bupati malinau mengatakan saat ini jaringan 109 desa di 15 jecamatan masih belum maksimal. Bahkan di beberapa titik perkotaan juga mengalami kendala.
“Pemerintah daerah terus berupaya mendorong agar pihak-pihak terkait seperti Telkomsel untuk lebih memaksimalkan jaringan, sehingga proses belajar anak-anak bisa berjalan,” jelasnya.
Kemudian lanjutnya, pemerintah daerah segera menyurati pemerintah pusat agar dapat memperhatikan daerah. Terutama persoalan jaringan.
“Bahkan, pada Jumat lalu, saya bersama dengan bupati/wali kota saat bertemu Panglima TNI dan Kapolri sudah menyampaikan kendala saat ini adalah jaringan, terutama bagi anak-anak kita,” ungkapnya.
Selain itu, Wempi mengungkapkan, saat ini dibutuhkan keterampilan dan keahlian tenaga pendidik dalam penerapan pembelajaran jarak jauh tersebut.
“Jadi tidak hanya pelajar saja. Tapi tenaga pendidik dituntut mampu mengembangkan diri menguasai teknologi,” jelasnya.
Soal kerinduan para pelajar belajar tatap muka, Wempi mengatakan bahwa Pemkab Malinau bisa saja membuka proses tersebut.
Namun, dibutuhkan komitmen bersama baik para pelajar, tenaga pendidik, komite sekolah dan orangtua murid untuk dapat menjalankan protokol kesehatan.
“Memang saat ini kita masih menjalankan PPKM level 3. Sektor pendidikan kita melihat berdasarkan zonasi. Di satu tempat dalam zonasi merah, tentu pembelajaran tatap muka ditiadakan dan dilaksanakan daring,” tuturnya.
Apalagi saat pemerintah daerah mengambil kebijakan pembelajaran tatap muka, maka belum tentu akan didukung sepenuhnya oleh orangtua siswa.
“Karena sebagian orangtua belum mau melepaskan anak-anak ketika dilakukan proses belajar tatap muka,” tegasnya.
Dia juga akan berusaha maksimal mengakomodir keinginan pelajar untuk divaksin.
“Kita akan akomodir dan membahas lebih lanjut. Terpenting pesan saya, saat ini bagaimana anak-anak kita ini komitmen menjaga protokol kesehatan dalam kesehariannya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *