Wiranews.com, MALINAU – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau Perumda Apa’ Mening Malinau sudah dua hari ini tidak mendistribusikan pasokan air bersih di dua Kecamatan, yakni Malinau Kota dan Malinau Barat. Akibatnya banyak warga yang harus mengantre di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tanjung Lima, Kecamatan Malinau Utara untuk mendapatkan air bersih. “Sudah dua hari kami tidak punya air bersih.
Ini sulit sekali,” kata Didi, warga Desa Malinau Kota, Kamis (18/8/2022). Diketahui, ada 15 desa pada wilayah perkotaan yakni di Kecamatan Malinau Kota dan Kecamatan Malinau Barat yang terdampak dan mengalami kesulitan pasokan air bersih.
Sebelumnya, Perumda Apa’ Mening Malinau telah menginformasikan terkait dengan kondisi air baku yang tidak memungkinkan untuk diolah, Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kuala Lapang & Malinau tidak bisa beroperasi secara maksimal dan mengakibatkan terganggunya suplai air ke pelanggan atau masyarakat.
Maka dari itu, pihaknya memberikan solusi agar pelanggan di wilayah layanan yang terdampak dapat mengambil air ke Instalasi Pengolahaan Air (IPA) Tanjung Lima secara gratis. Dengan maksimal pengambilan 1000 Liter/KK dengan menunjukkan bukti rekening air. Warga pun terpaksa harus mengantre dengan membawa galon, jerigen, bahkan profil tank masing-masing di IPA Tanjung Lima untuk mendapatkan pasokan air bersih.
Sejumlah warga pun mengeluh terkait hal ini. Salah satunya Hartoyo, warga Desa Malinau Hilir menyebut bahkan sudah dua hari ia dan keluarganya tidak mandi akibat tidak ada air. Bahkan untuk minum, penyedia air galon pun tutup. “Saya sudah dua hari nda mandi nih pak. Makanya kepanasan saya.
Air galon pun banyak tutup pak, orang di rumah pun susah masak dan mencuci,” ucapnya saat mengantre di IPA Tanjung Lima. Warga lainnya, Njuk Yohanes pun juga terpaksa harus mengantre di lokasi penyaluran distribusi air bersih dan meminjam mobil tetangganya untuk mengangkut pasokan air.
Ia menuturkan, harus menunggu berjam-jam agar bisa mendapatkan air. “Kami berharap ada bantuan baik mobil tangki air dari Pemerintah Daerah atau pun pihak-pihak yang bertanggung jawab atas hal ini. Karena ini sangat berdampak pada kami semua,” imbuhnya.
Njuk menambahkan, kebutuhan air bersih sangat mendesak karena merupakan kebutuhan primer masyarakat. Sebab itu, ia berharap agar pasokan air dari PDAM bisa segera kembali normal.(**)