WIRAnews.com, MALINAU – Gubernur Kalimantan Utara, Zainal A. Paliwang didampingi Wakil Gubernur Yansen TP berkesempatan menabur 250.000 benih ikan di sungai Malinau Kecamatan Malinau Selatan. Proses penaburan di hadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Malinau. Menuju ke pinggir sungai malinau, Gubernur dan Wakil Gubernur diangkat menggunakan perahu Desa, Kecamatan. Pelepasan benih ikan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab pihak perusahaan PT.KPUC.
Diketahui, pada 7 Februari lalu kolam penampungan tuyak milik PT. KPUC tersebut jebol, mengakibatkan banyak ikan yang mati. Wakil Gubernur Kalimantan Utara, DR. Yansen TP, M.Si mengatakan, harus disadari efek dan manfaat keberadaan perusahaan tambang ini. Kita harus sadari bahwa dan pahami bahwa perusahaan tambang ini memang ada di sini dan akan terus ada. Dan sejauh ini, Pemerintah sudah membuat standar operasional, agar sebagaimana perusahaan itu tetap beroperasi di tengah-tengah masyarakat.
Yansen menjelaskan, artinya masyarakat juga harusnya menyatukan diri dengan mengikuti proses-proses kegiatan pertambangan. Karena masyarakatpun juga mendapatkan dampak dari tambang itu sendiri secara ekonomis. Oleh sebab itu, jangan melulu kita lihat faktor-faktor yang negative. Kalau kita mau airnya seperti zamannya dulu sebelum tambang ada, pasti tidak akan bisa, tetapi standar kelayakan baku mutu air untuk di konsumsi masyarakat masih bisa dipertanggungjawabkan, ujarnya. Pihak perusahaan wajibkan untuk melakukan standar perusahaan sesuai dengan aturan pemerintah, sehingga kehadiran perusahaan menjadi baik untuk masyarakat.
Jangan kita selalu membesar-besarkan persoalan yang sifatnya bencana, karena bencana itu kan di luar dugaan tanggung jawab dan diluar kemampuan kita. Sehingga kalau kita selalu mempersoalkan dampak-yang iakibatkan karena bencana, sementara pemerintah sudah tegas dengan sikap itu seperti yang saya laporkan ini adalah limbah, 6 dari rekomendasi pemerintah 5 sudah dilakukan dan hari ini salahsatunya.
Kehadiran perusahaan menjadi baik untuk masyarakat dan perlu melihat sisi ekonomi, pasti akan ada. Oleh sebab itu, saya harapkan marilah memanfaatkan kesempatan adanya perusahaan ini untuk kepentingan rakyat, kalau suatu saat perusahaan tidak ada, saya kira akan mengurangi puluhan pendapatan masyarakat, timpalnya. Akhirnya Yansen TP berpesan, tolong jaga kondusifitas daerah, jangan menebarkan informasi-informasi yang didapatkan dari media social. kalau kita lihat kultur isi air, kan binatang-binatang sungai masih hidup, binatang-binatang yang memang layaknya di sungai kita bisa saksikan tadi. Jadi artinya dampak lingkungan akibat jebolnya itu hanya dalam jangka waktu sesaat, bukan dampak tambang langsung, tegasnya. (*).