MALINAU, WIRANEWS.COM “ Pagelaran IRAU Kabupaten Malinau ke- 10 Tahun 2023 resmi dibuka oleh Gubernur Kaltara Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H., M.Hum. di Arena Pro Sehat Pelangi Intimung, Panggung Budaya Padan Liu’ Burung, pada Sabtu (7/10/2023). Diperkirakan lebih dari 20 ribu orang memadati Arena Pro Sehat Pelangi Intimung menyaksikan secara langsung pembukaan IRAU yang merupakan pesta seni dan budaya dalam rangka menyambut HUT Kabupaten Malinau ke- 24 Tahun 2023.
Diawali pawai budaya, para peserta mengenakan pakaian adat lengkap dengan aksesorisnya yang melambangkan kebhinekaan. Selain pakaian adat, peserta juga mengenakan batik daerah. Dalam IRAU ini seluruh peserta telah menyiapkan Saung/Kedabang untuk digunakan dalam memecahkan rekor MURI. Pawai ini diikuti oleh seluruh OPD, kecamatan dan desa, BUMN, BUMD, Lembaga Adat, Paguyuban, Organisasi Wanita, Organisasi Kemasyarakatan hingga anak-anak sekolah mulai dari tingkat SD sampai SMA.
Banyaknya peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut berhasil membuat IRAU ke- 10 Kabupaten Malinau mencetak sejarah MURI yakni memakai Saung/Kedabang terbanyak. Dan yang lebih membanggakan lagi rekor ini tidak hanya tercatat untuk Indonesia tetapi juga Dunia. Adapun jumlah yang terdata oleh MURI yakni tidak kurang dari 20.893 peserta mengenakan Saung/Kedabang. Berkat pencapaian ini, Bupati Malinau Wempi W Mawa menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Malinau. Terima kasih yang setinggi-tingginya saya ucapkan untuk seluruh masyarakat Malinau yang telah membuat sejarah MURI Dunia memakai Saung terbanyak, ujarnya, pada Senin (9/10/2023).
Hari jadi Kabupaten Malinau ke- 24 dan IRAU ke- 10 tahun ini mengusung tema Kebhinekaan Mempersatukan Bangsa Di Bumi Intimung. Tema ini didasari oleh pemikiran bahwa Kabupaten Malinau meyakini kebhinekaan merupakan realitas bangsa yang tidak dapat dibantah keberadaannya. Apapun latar belakangnya baik suku, agama, status sosial dan status ekonominya, kita semua harus rukun, bersatu untuk mencapai kesejahteraan, ucapnya. Jangan sampai perbedaan yang akan menjadi penghalang dan penghambat dalam mewujudkan Kabupaten Malinau yang mandiri, damai dan sejahtera, imbuhnya.(*)