Malinau – Kerukunan Keluarga Besar Nusa Tenggara Timur (KKB NTT) sukses memukau ribuan penonton lewat pagelaran budaya yang semarak di Panggung Budaya Padan Liu’ Burung, Sabtu (11/10/2025). Delapan penampilan tari dan puji-pujian dari berbagai kabupaten di NTT disajikan penuh semangat, menghadirkan suasana hangat dan penuh kegembiraan di tengah Festival Budaya Irau ke-11.
Gerak enerjik, ritme kompak, serta ekspresi kebersamaan dari para seniman NTT berhasil memikat hati penonton. Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, S.E., M.H., yang hadir bersama jajaran Forkopimda, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penampilan yang sarat nilai budaya dan persaudaraan tersebut.
“Hari ini kita disajikan penampilan luar biasa. Budaya ini bukan sekadar tarian, tapi juga cerminan silaturahmi, persatuan, dan kesatuan. Dari gerak yang enerjik dan kompak itu, kita bisa lihat semangat kebersamaan keluarga NTT,” ujar Bupati Wempi.
Ia menegaskan bahwa Festival IRAU bukan hanya menjadi ajang hiburan rakyat, melainkan juga wadah silaturahmi besar antar-etnis dan paguyuban yang hidup harmonis di Bumi Intimung. “Jika kita terus bersatu, saya yakin Malinau akan semakin damai, bahagia, dan sejahtera,” tambahnya, disambut tepuk tangan hangat dari penonton.
Suasana semakin cair ketika Bupati Wempi menunjukkan keakraban dengan warga NTT, bahkan menyebut nama beberapa sahabat dan keluarga yang berasal dari daerah tersebut. Momen puncak terjadi saat Bupati Wempi ikut menirukan gerakan Tarian Caci khas NTT sebelum atraksi dimulai, memicu tawa dan sorak sorai penonton yang memenuhi area panggung.
Pagelaran budaya KKB NTT menampilkan beragam tarian khas seperti Gawi dari Ende, Titi Jagung dari Flores Timur, Ja’i dari Bajawa, hingga Tebe Songket dari Timor. Setiap tarian membawa pesan tentang rasa syukur, keteguhan, dan semangat gotong royong.
Keberagaman budaya yang disajikan KKB NTT menjadi bukti nyata bahwa Malinau adalah rumah besar bagi seluruh suku bangsa, tempat di mana keberagaman tumbuh dalam persatuan dan cinta damai.










