Lembaga Adat Dayak Punan Tampilkan Ritual “Mekan Tun Tano” di Festival Budaya Irau ke-11 Malinau

- Jurnalis

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 08:25 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Malinau – Dalam rangkaian Festival Budaya Irau ke-11 dan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Malinau, Lembaga Adat Dayak Punan turut menampilkan atraksi seni dan budaya khas, termasuk tarian Lemarih sebagai bentuk penyambutan tamu terhormat serta ritual adat “Mekan Tun Tano”. Kegiatan tersebut berlangsung di Arena Lapangan Pro Sehat, Panggung Budaya Padan Liu Burung, pada Jumat (17/10/2025) pagi.

Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Dayak Punan, atas kontribusi mereka dalam memeriahkan sekaligus menyukseskan Festival Budaya Irau tahun ini. Ia menekankan bahwa kemeriahan acara tidak terlepas dari semangat persatuan dan kesatuan masyarakat Malinau.

Baca Juga :  Malinau Raih Penghargaan Universal Health Coverage (UHC) 2024, Bukti Komitmen Perlindungan Kesehatan Masyarakat

“Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat Dayak yang ada di Kabupaten Malinau untuk tidak malu terhadap identitas kita. Jadilah masyarakat Dayak yang bangga terhadap budaya kita sendiri,” ujar Bupati Wempi.

Ritual “Mekan Tun Tano” yang ditampilkan oleh masyarakat Dayak Punan menggambarkan hubungan manusia dengan alam, di mana tanah (tano) dan air (unge) dipandang sebagai sumber kehidupan yang harus dijaga dan dihormati.

Baca Juga :  Para Jurnalis di Malinau Terima Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama

Bupati Wempi juga memberikan pujian kepada Thomas Hayo, tokoh Dayak Punan yang memimpin atraksi ritual tersebut. Ia menilai bahwa kemampuan seperti itu tidak dimiliki semua orang dan perlu diwariskan kepada generasi muda.

“Jadikan ini sebagai warisan bagi generasi yang akan datang agar sesuatu yang asli dan bernilai ini tidak hilang di masa depan,” kata Wempi.

Festival Budaya Irau ke-11 menjadi wadah penting bagi seluruh etnis di Malinau untuk menampilkan kekayaan budaya mereka sekaligus memperkuat jati diri masyarakat Dayak dalam bingkai keberagaman dan kebersamaan.

Berita Terkait

Pemkab Malinau Gelar Malam Penghargaan dan Penyerahan Bantuan pada HUT ke-26 dan Irau ke-11
Bupati Malinau dan Iwan Fals Tanam Pohon Manggis di RTH Seluwing: Pesan Ekologis dalam Irau ke-11
Bupati Wempi Buka Lomba Gerak Jalan TARKAM 2025, Malinau Kembali Jadi Tuan Rumah
Malinau Hadirkan 5 Pemuka Agama Nasional dalam Dialog Lintas Kepercayaan di Festival Irau ke-11
Wamendagri Bima Arya: Malinau Bisa Jadi Contoh Pembangunan dan Pelestarian Budaya
Kepala Staf Kepresidenan RI: Dari Malinau Kita Belajar Menjaga Alam, Melestarikan Budaya, dan Menyalakan Harapan bagi Indonesia
Warga Toraja Tampilkan Budaya dan Serahkan Cinderamata di Irau ke-11, Bukti Sinergi dan Rasa Syukur untuk Malinau
Bupati Wempi Apresiasi Paguyuban Bali, Semangat Budaya Warnai Irau ke-11 Malinau

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 08:16 WITA

Pemkab Malinau Gelar Malam Penghargaan dan Penyerahan Bantuan pada HUT ke-26 dan Irau ke-11

Minggu, 26 Oktober 2025 - 08:08 WITA

Bupati Malinau dan Iwan Fals Tanam Pohon Manggis di RTH Seluwing: Pesan Ekologis dalam Irau ke-11

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:42 WITA

Bupati Wempi Buka Lomba Gerak Jalan TARKAM 2025, Malinau Kembali Jadi Tuan Rumah

Jumat, 24 Oktober 2025 - 09:03 WITA

Malinau Hadirkan 5 Pemuka Agama Nasional dalam Dialog Lintas Kepercayaan di Festival Irau ke-11

Kamis, 23 Oktober 2025 - 20:58 WITA

Wamendagri Bima Arya: Malinau Bisa Jadi Contoh Pembangunan dan Pelestarian Budaya

Berita Terbaru