Malinau – Dalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia ke-79, Pemerintah Kecamatan Malinau Kota menggelar Pawai Pembangunan yang menjadi bagian dari Malinau Fest. Kegiatan ini berlangsung meriah pada Kamis (15/8/2024) dan menjadi salah satu acara yang masuk dalam Calender of Event yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malinau serta Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Utara.
Pawai Pembangunan diikuti oleh ribuan peserta dengan berbagai kostum unik yang melambangkan keragaman budaya Indonesia. Peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga masyarakat umum, mengenakan pakaian adat, tokoh agama, olahragawan, hingga kostum berbahan daur ulang. Semua kostum tersebut menggambarkan kekayaan budaya bangsa Indonesia yang beragam.
Bupati Malinau, Wempi W Mawa, S.E., M.H., secara resmi melepas peserta pawai. Dalam sambutannya, Bupati Wempi menekankan pentingnya mendukung kegiatan seperti ini, yang tidak hanya melibatkan pemerintah kabupaten, tetapi juga provinsi. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh yang baik di tingkat nasional.
“Acara ini adalah ajang silaturahmi yang membawa kita untuk saling menghargai satu sama lain. Adik-adik tidak usah takut menggunakan atribut budaya, justru ini menunjukkan bahwa kita adalah budaya itu sendiri,” ujar Bupati Wempi.
Lebih lanjut, Wempi menyatakan bahwa kegiatan ini juga memperkenalkan nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika, yang mengajarkan pentingnya mengenal dan menghargai perbedaan agama, suku, serta budaya dalam masyarakat Indonesia.
Camat Malinau Kota, Muhammad Yusuf, A.Ma, melaporkan bahwa Pawai Pembangunan kali ini diikuti oleh 52 grup, dengan total peserta sebanyak 4.802 orang. Peserta terbagi dalam dua kategori, yaitu 19 grup pelajar dan 33 grup umum. Rute pawai dimulai dari Jalan Penambahan RT 4 Desa Malinau Kota dan berakhir di Pusat Kuliner UMKM Siring Seluwing RT 12 Desa Malinau Kota.
Pawai Pembangunan ini tidak hanya bertujuan untuk merayakan HUT RI ke-79, tetapi juga untuk memperkuat rasa nasionalisme dan cinta tanah air, terutama di kalangan generasi muda, sambil tetap melestarikan budaya Indonesia.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan dapat semakin mempererat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia melalui kebersamaan dan penghargaan terhadap budaya yang ada.