MALINAU, WIRAnews.com “ Prosesi wisuda Sarjana Teologi (S.Th) oleh Rektor Pdt. Dr. Yulius Daud.,S.Th.,M.Min.,M.Pd yang pertama digelar di Malinau, diikuti oleh 12 mahasiswa mahasiswi dari Program Studi Strata Satu (S1) Sarjana Teologi (S.Th).
Mewakili dan membacakan sambutan Bupati Malinau, Asisten Administrasi Umum Marson R Langup., SH.MM menyampaikan, sebagai pemimpin daerah perlu saya ingatkan nanti saudara sekalian akan bekerja sebagai pelayan diladang Tuhan, hamba Tuhan atau pelayan itu adalah pembimbing, pelayan itu adalah pengajar pelayan itu adalah penggerak. pelayan itu adalah pemberi atau sumber inspirasi dan pelayan itu adalah pemberi solusi hal-hal yang perlu disikapi, dilakukan dan dimiliki agar pelayanan menjadi maksimal adalah harus aktif, harus kreatif harus inovatif dan harus produktif aktif dalam melayani (siap dan sigap) kreatif dalam melayani (tidak kaku dan tidak monoton).
Inovatif dalam pelayanan, ide dan cara baru bisa dihasilkan dan diterapkan untuk menjawab kebutuhan pelayanan, dan pada akhirnya pelayanan yang telah dilakukan hasilnya maksimal, inilah yang disebut produktif, jelas Marson.
Marson R Langup., SH.MM menambahkan, Lembaga pendidikanpun, sangat ditentukan sejauh mana kalian bisa memanfaatkan waktu dengan baik untuk menuju kesuksesan, apa yang wisudawan dan wisudawati peroleh pada hari ini merupakan hasil kerja keras dengan banyak pengorbanan, baik biaya, waktu maupun pikiran, ujarnya.
Gelar akademik yang telah di raih, artinya saudara telah memiliki kesempatan lebih luas untuk berkiprah meniti karier dan menata masa depan yang lebih baik, karena sesungguhnya kelak yang akan menorehkan tinta emas sejarah adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kreatifitas diri bukan karena gaya hidup keturunan.
Ia juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada ketua beserta jajaran pengurus STT Sehati Malinau Kaltara yang telah berhasil menyelenggarakan penindikan tingkat sarjana di Kabupaten Malinau, semoga sarjana-sarjana yang dihasilkan akan dapat memakmurkan negeri ini.
Kepada saudara sekalian bahwa sesungguhnya kesuksesan, kewibawaan dan ketenaran seseorang bukan ditentukan oleh kekayaan rupa yang tampan atau karena silsilah keturunan, tapi yang paling dominan kesuksesan seseorang sangatlah ditentukan oleh sejauh mana ia bisa mengkreasikan dirinya untuk menjadi sukses. (**).