Malinau – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Malinau, Pollymaart Sijabat, S.KM., M.AP., menyoroti pentingnya penanganan sampah dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu disampaikannya dalam sambutannya saat menghadiri Festival Duta Ecobrick 2024 yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malinau, Jumat (25/10/2024).
Menurut Pollymaart, sampah, khususnya sampah plastik, menjadi salah satu masalah yang mengganggu dan harus segera ditangani.
“Kalau kita tidak melakukan tindakan lebih lanjut, maka itu akan menjadi bagian yang sangat menyulitkan kita,” tegasnya.
Ia memberikan apresiasi kepada DLH Kabupaten Malinau yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu upaya inovatif untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
“Kita tahu bersama bahwasanya output dari kegiatan ini adalah menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat terhadap menjaga kelestarian lingkungan hidup,” ujarnya.
Pollymaart juga menekankan bahwa penanganan sampah adalah tanggung jawab bersama, mengingat data dari Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa Indonesia memproduksi 3,2 juta ton sampah plastik setiap tahunnya.
“Kita bisa bayangkan kalau itu tidak ditangani dengan bagus sebagaimana seharusnya, maka itu akan menjadi ancaman bagi kita sekalian,” katanya.
Festival Duta Ecobrick 2024 ini melibatkan berbagai pihak, termasuk sekolah dan masyarakat. Pollymaart menyebut partisipasi mereka sebagai embrio penting untuk menciptakan kelestarian bumi dan alam di masa depan.
Ecobrick sendiri merupakan inovasi sederhana namun efektif untuk mengurangi limbah plastik. Sampah plastik dipadatkan ke dalam botol hingga menjadi bahan baku yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk.
“Kita tidak hanya mengurangi limbah, tapi juga menciptakan produk yang bermanfaat. Kita sama-sama berharap nantinya kegiatan ini akan menjadi maksimal dan bisa saja nanti kabupaten/kota lainnya akan mengambil contoh dari Malinau melalui kegiatan ini,” tutupnya.
Festival ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus menginspirasi daerah lain untuk mengikuti langkah serupa.