Ratusan Ekor Babi Mati Di Kaltara, Diduga Karena Virus ASF

- Jurnalis

Minggu, 13 Juni 2021 - 14:45 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

WIRAnews.com, TANJUNG SELOR “ Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Utara, mencatat sekitar 120 ekor babi mati yang diduga akibat virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi.

Virus tersebut diduga kuat berasal dari Sabah “ Malaysia.
˜’Kami menduga kuat kematian babi yang terjadi di Kaltara akibat virus ASF yang masuk dari Sabah Malaysia. Terlebih di wilayah Sabah ditemukan kasus ASF,” kata kepala seksi Kesehatan, DPKP Kaltara, Supardi, Minggu (13/6/2021).

Supardi menerangkan, kasus pertama babi mati diduga akibat ASF, ditemukan di Kecamatan Tulin Onsoi, Kabupaten Nunukan pada Maret 2021 lalu.
Saat itu DPKP menggali dan mengambil sampel tulang babi untuk diperiksa di Balai Veteivener (Bvet) Banjar Baru Kalimantan Selatan.

Baca Juga :  Wakil Bupati Malinau Jakaria Pimpin Apel Gabungan Korpri

˜’Kita hanya bisa ambil sampel tulang karena sudah dikuburkan saat itu. Menurut kami pemeriksaan lab nya juga kurang efektif karena sampelnya tulang. Kebetulan saat itu hasilnya negatif,” jelasnya. Selanjutnya pada Mei 2021, ada kasus temuan babi mati di perbatasan Berau Kaltim dengan Malinau Kaltara yang ditemukan positif ASF.

Bahkan, kata Supardi lagi, di Kabupaten Berau Kaltim, ada sekitar 100 ekor babi mati. ˜’Kebanyakan kasus babi yang mati adalah jenis celeng atau babi hutan. Meski ada sejumlah babi ternak yang mati dengan gejala dan tanda serupa, jumlahnya sekitar 20 persen saja dari kasus yang ditemukan,” kata dia.

Baca Juga :  Lahir dan Besar di Malinau, Wempi W Mawa Kenal Benar Seluk Beluk Malinau

Sebaran ASF di Kaltara terjadi pada tiga Kabupaten, masing-masing :

1. Kabupaten Nunukan, dugaan ASF pada babi ditemukan di hutan Tulin Onsoi dan Krayan.

2. Kabupaten Malinau yang ditemukan di Mentarang Hulu.

3. Kabupaten Bulungan yang ditemukan di wilayah Long Peso.

Mengenai upaya penanganan, saat ini DPKP Kaltara mengeluarkan larangan perdagangan daging babi hutan, serta melarang aktivitas pemburuan babi.

˜’ Sementara langkah itu yang bisa kita lakukan, karena kalau untuk mengawasi aktivitas babi di dalam hutan, kami belum bisa menjangkaunya,” kata Supardi.

Reporter : Viqor

Berita Terkait

Bupati dan Wakil Bupati Malinau Disambut Antusias Sepulang dari Pelantikan dan Retreat
Sekda Malinau Dukung Pengembangan Kakao sebagai Sumber Ekonomi Baru
Sekda Malinau Buka Bimbel TNI, Polri, Akpol, Akmil, dan IPDN untuk Ratusan Siswa
Plh. Sekda Malinau Hadiri Entry Meeting BPK RI Terkait Pemeriksaan LKPD 2024
Sekda Malinau Lepas Tim Voli Busak Baku’ untuk Berlaga di Turnamen Voli Nusantara
Bupati Malinau Tinjau Lahan Sawah di Desa Tanjung Lapang, Dukung Ketahanan Pangan
Bupati Malinau Kunjungi RSUD Malinau, Evaluasi dan Dorong Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Wakil Bupati Malinau Hadiri Malam Ramah Tamah dengan Komuniti Tidung Malaysia

Berita Terkait

Selasa, 4 Maret 2025 - 09:57 WITA

Bupati dan Wakil Bupati Malinau Disambut Antusias Sepulang dari Pelantikan dan Retreat

Rabu, 26 Februari 2025 - 07:52 WITA

Sekda Malinau Dukung Pengembangan Kakao sebagai Sumber Ekonomi Baru

Senin, 24 Februari 2025 - 16:37 WITA

Sekda Malinau Buka Bimbel TNI, Polri, Akpol, Akmil, dan IPDN untuk Ratusan Siswa

Selasa, 18 Februari 2025 - 09:21 WITA

Plh. Sekda Malinau Hadiri Entry Meeting BPK RI Terkait Pemeriksaan LKPD 2024

Rabu, 12 Februari 2025 - 20:09 WITA

Sekda Malinau Lepas Tim Voli Busak Baku’ untuk Berlaga di Turnamen Voli Nusantara

Berita Terbaru