Wiranews.com – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) memimpin daftar Fortune 500 di antara seluruh industri Utilities: Gas and Electric se-Asia Tenggara.
“Capaian ini bukan untuk PLN, tetapi untuk nama baik bangsa Indonesia,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam siaran pers, Sabtu (22/6/2024).
Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN sebagai badan usaha milik negara (BUMN) terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Transformasi bisnis yang dilakukan perusahaan membuat PLN menjadi lebih lincah dalam mengekspansi bisnis sehingga mampu mencetak prestasi menjadi perusahaan utilities yang paling terkemuka se-Asia Tenggara.
Transformasi berbasis digital secara end to end juga menjadikan PLN sebagai perusahaan nasional terdepan yang diakui di kancah global.
“Khususnya untuk sektor kelistrikan, PLN tak hanya mampu memberikan pelayanan terbaik, tetapi juga terus menjalankan mandat melistriki masyarakat di pelosok daerah.
Selain itu, PLN juga meraih pendapatan sebesar 32,01 miliar dollar Amerika Serikat (AS) dengan raihan laba PLN menjadi 1,44 miliar dollar AS.
PLN juga mencatatkan aset sebesar 108,51 miliar dollar AS dengan total serapan tenaga kerja mencapai 51.245 orang.
Darmawan mengatakan, raihan positif itu sejalan dengan visi PLN menjadi Top 500 Global Company.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan serta dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah sehingga PLN menjadi perusahaan yang kokoh untuk terus menjaga kemandirian dan ketahanan energi nasional,” ungkapnya
Adapun PLN menjadi perusahaan utilitas (kelistrikan) terbaik di antara 25 perusahaan lain sejenis dengan menduduki peringkat keenam.
Perusahan asal Malaysia, Tenaga Nasional berada di peringkat 21, disusul perusahaan utilitas asal Filipina, Manila Electric di peringkat 34, dan perusahaan utilitas asal Singapore, Singapore Power dan Sembcorp Industries pada peringkat 63 dan 68.
Dengan demikian, PLN menjadi juara pada sektor ini dalam daftar 500 Fortune Asia Tenggara. Editor Eksekutif Fortune, Asia, Clay Chandler menyatakan, pihaknya berfokus di kawasan ini karena Asia Tenggara semakin penting dalam perekonomian global.
Chandler mengatakan, Asia Tenggara 500 didominasi oleh 10 besar perusahaan raksasa dengan operasi internasional yang luas. Fortune Southest Asia 500 tahun 2024 mencatatkan Indonesia mendominasi dengan 110 perusahaan, disusul Thailand dengan 107 perusahaan.