Malinau – Bupati Malinau Wempi W. Mawa, S.E., M.H., turut hadir sebagai salah satu tamu undangan dalam acara Musyawarah Desa Nasional (Musdesnas) yang digelar di Desa Cibeureum Kulon, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, pada Rabu (15/1/2025). Acara ini diselenggarakan untuk memperingati Hari Desa Nasional 2025 dan berlangsung dengan meriah.
Kehadiran Bupati Malinau menjadi momen istimewa karena dua desa dari Kabupaten Malinau berhasil meraih penghargaan nasional. Desa Sempayang dinobatkan sebagai Posyantek Berprestasi, sementara Desa Malinau Kota dianugerahi sebagai Desa Teladan Nasional Region 3.
Dalam arahannya, Menteri Dalam Negeri Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D., menegaskan pentingnya alokasi anggaran desa yang dimulai sejak 2015 dengan total hampir Rp600 triliun hingga saat ini. Ia berharap dana desa ini dapat mendorong kemandirian dan produktivitas desa-desa di seluruh Indonesia.
Tito juga mengingatkan bahwa pelajaran dari negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan, yang menghadapi masalah urbanisasi dan penurunan populasi usia produktif di desa, harus menjadi perhatian Indonesia.
“Hal ini menjadi pelajaran penting bagi Indonesia agar tetap menjaga keberlanjutan desa melalui penguatan sistem pemerintahan, alokasi anggaran yang tepat sasaran, dan pengembangan potensi lokal,” ujar Tito.
Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi H. Yandri Susanto, S.Pt., M.Pd., mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengeluarkan Peraturan Menteri Desa Nomor 2 Tahun 2024 yang mewajibkan alokasi minimal 20% dana desa untuk ketahanan pangan. Kebijakan ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam membangun desa sebagai pilar pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Yandri juga memperkenalkan program “Festival Bangun Desa, Bangun Indonesia”. yang mencakup berbagai inovasi seperti desa wisata, desa ekspor, desa ramah ibu dan anak, hingga desa-desa tematik seperti desa padi, desa jagung, dan desa ikan nila.
“Puncak acara festival ini akan dilaksanakan pada Agustus 2025, dengan pemberian penghargaan kepada desa-desa yang berprestasi,” ucap Yandri.
Kedua menteri sepakat bahwa keberhasilan pembangunan desa memerlukan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat desa. Dengan fokus pada penguatan tata kelola pemerintahan desa, efisiensi anggaran, dan pengembangan potensi lokal, desa-desa di Indonesia diharapkan dapat menjadi pilar penting dalam mewujudkan swasembada pangan, energi, dan air, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Prestasi yang diraih Desa Sempayang dan Desa Malinau Kota menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat mampu menghadirkan dampak positif dan inspiratif bagi desa-desa lain di Indonesia.