Wiranews.com – Pemerintah Indonesia tengah melaksanakan uji klinis fase 3 vaksin tuberkulosis (TBC) M72/AS01E, yang dikembangkan oleh GlaxoSmithKline (GSK) dengan dukungan pendanaan dari Bill & Melinda Gates Foundation. Uji coba ini dimulai sejak November 2024 dan telah melibatkan lebih dari 2.000 partisipan di berbagai wilayah, termasuk Jawa Barat dan kemungkinan Kota Bandung.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa vaksin ini telah melalui tahapan ilmiah yang ketat dan terbukti aman. Ia juga membantah anggapan bahwa Indonesia dijadikan “kelinci percobaan”, menjelaskan bahwa partisipasi dalam uji klinis ini memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mengetahui kecocokan vaksin dengan populasi lokal lebih awal.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin uji klinis setelah menilai bahwa kandidat vaksin TBC ini memiliki tingkat keamanan yang memadai.
Meskipun demikian, beberapa pihak, termasuk mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, menyuarakan kekhawatiran terkait transparansi dan komunikasi publik mengenai uji coba ini. Ia menyoroti pentingnya edukasi masyarakat untuk menghindari kesalahpahaman.
Uji klinis ini merupakan bagian dari upaya global untuk mengembangkan vaksin TBC yang lebih efektif, mengingat Indonesia menempati peringkat kedua tertinggi di dunia dalam jumlah kasus TBC.
Dengan partisipasi dalam uji klinis ini, Indonesia berharap dapat mempercepat ketersediaan vaksin TBC yang lebih efektif bagi masyarakatnya.