Ramai Video Anak 14 Tahun Dihakimi Massa Akibat Mencuri Motor, Sempat Pingsan Dan Berakhir Damai

NUNUKAN, SWARAKALTARA.COM – Masyarakat Nunukan, Kalimantan Utara, tengah menyorot kasus penganiayaan terhadap remaja laki laki berusia 14 tahun yang tersebar di aplikasi perpesanan instan WhatsApp.

Dalam video berdurasi 58 detik tersebut, kondisi bocah terkulai lemah dan pingsan. Bagian wajahnya babak belur, penuh memar akibat pukulan.

Ramai masyarakat mengatakan, bahwa anak tersebut dikeroyok massa akibat melakukan pencurian motor.

Kasat Reskrim Polres Nunukan, Iptu Lusgi Simanungkalit, mengatakan, si bocah memang melakukan pencurian motor, hanya saja, tidak ada kasus pengeroyokan, sebagaimana yang sedang ramai diperbincangkan.

‘’Kejadian pada Kamis 29 Juni 2023, di daerah Sedadap, Nunukan Selatan. Itu bukan dikeroyok, si anak ini dipukuli oleh pemilik motor yang ia curi. Datanglah masyarakat ramai dan menanyakan kenapa memukuli anak kecil. Makanya banyak warga berkerumun dalam video tersebut,’’ ujarnya, dikonfirmasi, Jumat (30/6/2023).

Lusgi mengatakan, kondisi si anak, memang harus mendapat perawatan medis, akibat luka-luka yang dideritanya.

Bahkan, bagian lehernya seakan mengalami trauma akibat benturan/pemukulan, sehingga butuh pemeriksaan medis lebih menyeluruh.

‘’Saat ini masih dalam perawatan medis. Sempat disarankan dirujuk ke RS Tarakan, tapi info terakhir yang kami dapat, kondisinya mulai membaik,’ ’jelasnya.

Lusgi mengungkapkan, korban yang berusia 14 tahun ini, awalnya dibonceng temannya yang berusia 17 tahun, menggunakan motor xeon milik tetangganya yang ia pinjam.

Saat melihat sebuah motor Revo terparkir di halaman tanpa pemilik, terbersit rencana untuk mencuri motor tersebut.

‘’Temannya yang 17 tahun, menunggunya di dekat APMS Nunukan Selatan. Sementara yang 14 tahun mencuri motor Revo yang terparkir dan tidak ada tanda keberadaan pemilik,’’ kata Lusgi.

Berhasil mencuri motor, keduanya lalu menggunakannya untuk berjalan jalan. Masing masing mengendarai motor.

Pemilik motor yang tak mendapati motornya di halaman, lalu meminjam motor temannya, dan menjelajahi sejumlah tempat untuk melakukan pencarian.

Usahanya pun membuahkan hasil. Ia melihat motor Revo hitam miliknya sedang dikendarai oleh anak ABG.

‘’Dia berhentikan itu anak dengan paksa. Mungkin karena terlalu emosi, sehingga ia melampiaskan kekesalannya dengan memukuli si anak,’’ lanjutnya.

Kasus ini pun akhirnya dimediasi oleh Polres Nunukan. dan berakhir secara kekeluargaan.

Keluarga anak yang dipukuli tidak ingin kasus ini berlanjut dan hanya berharap agar seluruh biaya pengobatan, ditanggung keluarga pemilik motor.

‘’Sebenarnya ini kasus pidana anak. Terjadilah kesepakatan kedua belah pihak yang sama-sama nerimo. Keluarga yang memukul bersedia menanggung semua biaya pengobatan, dan keluarga anak yang dipukuli tidak ingin memperpanjang kasusnya,’’ kata Lusgi.

Lusgi mengimbau para orang tua, agar mengawasi dan mendampingi tumbuh kembang anaknya, dan meminta agar memperhatikan lingkungan gaulnya.

Di zaman serba canggih, pengaruh gadget dan pergaulan, harus diiringi pola pikir dan pola asuh yang bijak agar anak tidak terjerumus dalam pergaulan bebas dan merugikan diri sendiri di kemudian hari.

‘’Namanya anak, akan gampang hanyut dalam pergaulan. Kalau tidak mendapat perhatian serius dari orang tua, dia akan melakukan hal diluar kewajaran sebagai pelampiasan rasa kecewa dan keinginan diperhatikan,’’ kata Lusgi. (Viq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *