MALINAU, WIRAnews.com “ Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta Kepala Pemerintah Daerah mewaspadai dampak bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim, salah satunya bencana banjir. Ia meminta Kepala Daerah di Kabupaten/Kota, khususnya di Provinsi Kaltara, menyiapkan langkah antisipatif yang bisa memberikan solusi komprehensif terhadap bencana banjir. Hal itu disampaikan Mensos Risma dalam kegiatan Ramah Tamah bersama Pemerintah Daerah dan FKPD Kabupaten Malinau, Minggu (9/1) malam di Rumah Dinas Bupati Malinau.
Sebelumnya, Mensos Risma telah meninjau titik lokasi banjir di wilayah Desa Atap dan Desa Mansalong Kabupaten Nunukan. Setelah kegiatan tinjauan tersebut, Mensos Risma dan rombongan langsung bertolak ke Kabupaten Malinau untuk menginap dan beristirahat. Saat mengetahui kondisi geografis Kabupaten Malinau yang banyak di kelilingi Sungai besar, ia pun memberikan atensi terhadap dampak bencana banjir apabila air sungai meluap.
Ia menegaskan Kepala Daerah harus mempunyai rencana strategis dan antisipasi agar bencana tidak berulang dan menjadi kendala dalam upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia pun menyatakan pentingnya melakukan mitigasi bencana banjir di titik lokasi yang menjadi langganan air banjir. Seperti bencana banjir pak Bupati, kita harusnya mesti mencegah semaksimal mungkin.
Karena jika warga sekali kena banjir pasti habis harta bendanya, ucapnya Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini, Senin (10/1/2022). Oleh karena itu, ia menekankan agar jajaran Pemerintah Daerah dan Forkopimda dapat lebih membangun komunikasi agar kedepan bisa lebih cepat melakukan pencegahan dan penanganan terhadap bencana, khususnya banjir. Awalnya memang berat. Dulu itu saya juga telah lakukan ketika saya menjabat Wali Kota Surabaya ketika banyak wilayah yang terkena banjir.
Tapi sekarang sudah relatif ˜clear’ semua, ungkapnya. Dia mengatakan pengenalan dan pemetaan wilayah juga sangat penting untuk memudahkan penanggulangan bencana. Untuk mengantisipasi banjir, Risma meminta dilakukan penananam pohon mangrove di kawasan bantaran sungai untuk meminimalisir terjadinya bencana banjir. Selain itu juga harus diperkuat dengan adanya mitigasi, sebelum bencana, pungkasnya.(**)