WIRAnews.com, NUNUKAN “ Kebijakan lockdown (mengunci kawasan) yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia untuk mencegah penularan COVID-19 mulai berimbas pada harga kebutuhan pokok di Nunukan, Kalimantan Utara. Sebagaimana diketahui kebutuhan pokok warga Nunukan masih sangat bergantung dengan pasokan barang-barang asal Malaysia. ˜’Terjadi kenaikan harga sembako asal Malaysia, karena lockdown, stok di gudang mulai menipis. Dan wajar jika harga mengalami kenaikan karena barang kebutuhan pokok dari Malaysia sulit keluar akibat lockdown,” ujar salah satu pedagang lintas batas, Andi Mutamir, Senin (21/6/2021). Salah satu jenis barang yang kenaikannya paling menonjol adalah gula pasir. Saat ini gula pasir asal Malaysia dibanderol dengan harga empat belas ribu rupiah per kilogram, dari harga sebelumnya senilai sebelas ribu rupiah per kilogram. ˜’Hampir semua sembako Malaysia mengalami kenaikan dengan prosentase antara dua puluh sampai tiga puluh persen,” imbuhnya. Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan, Dian Kusumanto, membenarkan adanya kenaikan harga kebutuhan pokok asal Malaysia sejak kebijakan lockdown diberlakukan oleh negara jiran tersebut. Namun Pemerintah Daerah sudah melakukan antisipasi agar keluhan dan kebutuhan bahan pokok tidak menjadi masalah di perbatasan RI “ Malaysia. ˜’Ketersediaan sembako kita dipastikan aman. Meski barang asal Malaysia merangkak naik, produk dalam negeri sudah mudah dijumpai dan terjangkau,” katanya. Menurut Dian, meski didatangkan dari luar daerah, harga sembako asal Indonesia masih sangat terjangkau. “Tidak ada laporan kenaikan harga untuk produk lokal. Kita masih optimis ketersediaan cukup,” tegasnya. Reporter : Viqor