WIRAnews.com, NUNUKAN “ Kabar duka, mantan Wakil Bupati Nunukan periode 2016 “ 2021, H. Faridil Murad, meninggal dunia akibat serangan jantung, Selasa 21/09/2021, sekira pukul 13.12 WITA, di Puskesmas Nunukan Selatan. Kepastian kabar tersebut diutarakan oleh Juru Bicara Pemerintah Daerah Nunukan, Hasan Basri Mursali. “Beliau dilarikan ke Puskesmas Sedadap Nunukan Selatan akibat serangan jantung. Sekitar pukul 13.12 WITA dinyatakan meninggal dunia oleh dokter Puskesmas,” ujarnya dihubungi, Selasa (21/9/2021). Meski dokter menyatakan tidak ada tanda kehidupan pasca dilarikan ke Puskesmas, pihak keluarga mencoba membawanya ke RSUD Nunukan untuk mendapat tindakan medis lain. ˜’Sempat juga dilakukan tindakan medis oleh dokter di RSUD karena sepertinya masih ada harapan hidup, tapi beliau sudah meninggal dunia,” tegasnya. Hasan mewakili Pemkab Nunukan mengucapkan bela sungkawa yang sebesar-besarnya. PENGABDIAN SEBAGAI WAKIL BUPATI. Sosok Faridil merupakan figur yang layak menjadi panutan. Selama menjabat sebagai Wakil Bupati, Faridil dapat memposisikan dirinya sebagai orang nomor dua di pemerintahan dengan sangat baik. Tidak pernah terdengar adanya rivalitas antara Bupati dan Wakil Bupati yang terdengar di masa pemerintahan Asmin Faridil (ADIL). Keduanya saling melengkapi dan selalu berbagi peran, saling mengisi antara satu dengan yang lain, sehingga jalannya roda pemerintahan menjadi lebih efektif dan produktif. Kekompakan tersebut menjadikan pemerintahan ADIL mampu mengakhiri dengan soft landing/pendaratan yang sempurna. Sebagai seorang insinyur, Faridil cukup menguasai persoalan-persoalan teknis, ia juga lebih senang berjalan kaki ratusan meter di areal persawahan yang becek untuk mengecek dan mengawasi pembuatan saluran irigasi, ketimbang duduk manis dari balik meja kantornya. Sementara sebagai kepala pemerintahan, Bupati Laura bisa lebih fokus mengendalikan dan mengambil kebijakan-kebijakan pemerintahan demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Alhasil, kombinasi politisi “ birokrasi itu berhasil mencatatkan sederet prestasi dan piagam penghargaan dari berbagai pihak selama lima tahun kepemimpinan mereka. Yang paling mentereng, Pemerintah berhasil menyabet opini WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) lima kali berturut-turut. Semua itu tentu tidak bisa dilepaskan dari peran dan sumbangsihnya seorang Faridil Murad ‘anak kolong’ yang sudah kenyang makan asam garamnya dunia birokrasi. ˜’Kami sungguh merasa kehilangan sosok seperti beliau. Pemerintah Daerah mengucap bela sungkawa dan penghargaan setinggi tingginya atas segala dedikasi yang dipersembahkan. Semoga Allah senantiasa memberikan ganjaran atas segala kebaikan dan pengabdian tersebut,” katanya haru. Reporter : (viqor).