WIRAnews.com, NUNUKAN “ Masyarakat kabupaten Nunukan Kalimantan Utara masih mengeluhkan kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi 3 Kg. Anggota DPRD Nunukan, Hj. Nikmah mengatakan, LPG subsidi untuk masyarakat miskin ini terus menjadi persoalan, padahal terhitung Maret 2021, pemerintah kabupaten Nunukan sudah mewajibkan konsumen untuk membawa Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), atau Surat Keterangan Hasil Usaha (SKHU) bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ketika hendak membelinya. ˜’Dalam reses yang saya lakukan di Sebatik, masih banyak sekali masyarakat mengeluh susah dapat LPG subsidi itu. Kita juga heran, kuota untuk kabupaten Nunukan itu sekitar 20.000 tong. Kemana itu semua?,”ujarnya, Rabu (21/4/2021). Masalah LPG subsidi diakui selalu menjadi persoalan di tengah masyarakat. DPRD bersama instansi pemerintah bahkan sudah berkali kali melakukan hearing untuk mencari solusi persoalan tersebut. Namun sejumlah upaya yang dilakukan seakan kandas dan tidak berbekas. Keluhan yang sama kembali terulang, lagi, dan lagi. ˜’Saya katakan masalah LPG subsidi ini fenomena yang jadi misteri. Karena permasalahannya itu-itu saja. Padahal kalau kuota sudah cukup” tegasnya. Selain keluhan LPG subsidi, Nikmah juga mendapat keluhan nelayan Sebatik yang sulit mendapatkan solar. Kendala ini menjadikan mereka tidak melaut dan tidak memiliki penghasilan. Dikonfirmasi atas persoalan ini, Kepala Bagian Ekonomi Setkab Nunukan, Mukhtar menampik adanya kelangkaan bahan bakar minyak jenis solar tersebut. ˜’Kalau solar kuota tetap sama dan distribusi normal. Dan tidak semua orang berhak menerima BBM subsidi. Kalau masyarakat kan semua maunya terlayani, tidak bisa seperti itu,” kata Mukhtar. Sementara untuk persoalan LPG subsidi, Muktar mengatakan kebijakan melampirkan SKTM merupakan solusi jitu. ˜’Cuma masalahnya dropping dari Balikpapan ke Tarakan itu sering lambat dan jumlahnya berkurang. Kita tidak tahu kenapa, dan ini terjadi hampir sebulan” katanya. Pemkab Nunukan juga sudah mempertanyakan perihal tersebut, sayangnya dari PT.Pertamina belum memberikan jawaban yang memuaskan. ˜’Kita sudah tanyakan tapi responnya belum sampai ke kita. Saya fikir mungkin karena Ramadan jadi berebut daerah lain mendapat LPG subsidi itu,” katanya. Reporter : Viqor