WIRAnews.com, NUNUKAN “ Kepala Sekolah SMPN 2 Kecamatan Seimanggaris Kabupaten Nunukan, GNW (38), menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan yang dilakukan rekan seprofesinya, TSL, Minggu (15/5) kemarin. Penyebabnya TSL curiga GNW adalah dalang yang menyebabkan dia harus dimutasi ke SMPN 3 Seimenggaris. “Awal masalah, terduga pelaku menuding korban menjadi penyebab ia dimutasi ke sekolah lain. Kebetulan antara pelaku dan korban memang ada dendam lama,” ujar Kapolsek Nunukan Kota, AKP. Ridwan Supangat, Senin (16/5). Supangat menjelaskan, aksi penganiayaan juga melibatkan tiga orang teman pelaku, yakni RG, LC, dan LS. “Di rumah korban, pelaku dengan nada keras bertanya apa sebab dirinya dimutasi. Pertanyaan pelaku tidak direspon, hanya dijawab dengan senyuman yang memancing emosi,” kata Supangat. Tidak terima pertanyaannya hanya dibalas senyuman, pelaku yang sudah tersulut emosi langsung melayangkan dua kali pukulan tangan kanan ke arah pelipis dan rahang korban. Ketiga rekannya tak mau ketinggalan dan ikut menghajar bagian perut dan pinggang korban beramai-ramai. “Korban mengalami luka lumayan berat, dan pelipisnya robek,” imbuhnya. Sementara itu, dari konfirmasi yang dilakukan Polisi kepada Pemkab Nunukan, proses mutasi atau pemindahan tugas bagi pelaku dari Kepala Sekolah SMPN 2 Seimanggaris ke SMPN 3 Semanggaris sebagai guru biasa, merupakan kebijakan Pemerintah Daerah tanpa ada intervensi dari pihak manapun. “Sepertinya hanya salah faham saja, dan kedua orang ini sebelumnya memiliki konflik dan pernah didamaikan dengan surat pernyataan, jadi ada dendam lama yang belum tuntas,” lanjutnya. Supangat menambahkan, Polisi sudah berupaya melakukan mediasi dalam kasus ini, namun tidak membuahkan hasil karena tidak terjadi perdamaian. “Kami lanjutkan prosesnya secara hukum, keempat pelaku kita sangkakan Pasal 170 KUHP,” katanya. Reporter: Viqor